Senin, 14 Januari 2008

SIANG DI HARAJUKU




Oleh Irmanto


Matahari menyegat di ubun-ubun pada siang musim panas 2007. Ribuan orang bersigegas, eh ada juga kok yang berjalan santai, meramaikan Omotesando. Beberapa kereta dorong berisi bayi sesekali terlihat melintas di jalan panjang terkenal di Harujuku ini.


Kawasan yang terkenal dengan “kegilaan gaya fashion” ini merupakan salah satu daerah yang tidak boleh dilewatkan saat mengunjungi Tokyo. Daerah ini terletak di antara Shibuya dan Shinjuku


Di sepanjang jalan kita bisa melihat kelompok-kelompok anak muda dalam dandanan “aneh” menurut ukuran orang normal. Ada yang bergaya gotik, punk, hip-hop, bikers, dan gaya lainnya yang mungkin sulit untuk didefinisikan namanya.


Jika ingin ke Harajuku, kita bisa naik kereta menuju Stasiun Harajuku. Setelah keluar dari stasiun, maka akan berhadapan dengan Takeshita Dori. Takeshita Dori adalah nama jalan di Harajuku yang panjangnya 400 meter.


Di jalan ini berseliweran anak muda dengan busananya yang fashionable. Di sini dijual jenis busana gothic lolita, visual kei, rockabilly, hip-hop, dan punk.


Jika ingin melihat budaya anak muda di Harajuku, maka sempatkan diri datang saat akhir pekan khususnya hari Minggu. Di jembatan penyebrangan rel kereta dari Stasiun Harajuku ke Yoyogi Park penuh dengan anak muda yang berkostum sangat unik, seru, aneh dan menarik. Di sana juga banyak wisatawan dari luar negeri.


Ops, hampir lupa. JIka ingin beli oleh-oleh, pergi saja ke Oriental Bazar. Ini adalah salah satu toko souvenir terbesar di Tokyo, sangat populer di antara turis manca negara yang doyan berburu cendera mata Jepang. Di sini dijual antara lain kimono, kaos, barang pecah belah, lampu, boneka, dompet, kipas, furniture dan samurai. Tempat ini terdiri atas empat lantai. Buka dari jam 10 sampai jam 19.00 dan tutup hari kamis.


Di Harajuku, sulit sekali, mungkin tidak ada, terlihat gadis-gadis Jepang yang lugu, seperti di film Oshin. Mereka berpakaian minim -- bahkan sangat minim – dengan rambut pirang, merah, biru, ungu, bahkan hijau.


Saking terkenal dan menariknya kawasan ini, tidak heran kalau Gwen Stefani memasukkan lagu Harajuku Girls dalam album solo pertamanya, Love, Angel, Music, Baby.

Tidak ada komentar: